Kata "Tidak" dan "Jangan"
Senin, 01 Maret 2010 - - 0 Comments
Halo para sahabat entah mengapa akhir-akhir ini saya sangat bersemangat sekali untuk terus mengupdate blog ini, mungkin karena saya akan sangat merindukan blog ini ketika website saya yang prosesnya finishingnya sudah mendekati akhir.
Saya sangat jarang menulis tentang sesuatu yang di campur dengan pemikiran saya sendiri atau berdasarkan hal-hal yang ada di didalam diri saya, itu semua dibuktikan dengan 75% blog ini berisi tentang Review film.
Oleh Karena itu saya akan menulis tentang sesuatu dengan tulisan yang berisi ciri khas yang di maksud diatas. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas Kata "Tidak" dan "jangan".
Kita pasti sering mendengar dua kosa kata ini yaitu "Tidak" dan "Jangan". Dua kosa kata itu merupakan kalimat larangan yang cenderung berkonotasi Negatif yang biasanya di sampaikan oleh kedua orang tua kita kepada kita apalagi ketika kita masih masa kecil. Mengapa saya dapat bilang dua kosa kata itu cenderung negatif sebagai contoh, orang tua kita biasanya berbicara "Kamu tidak boleh merokok atau Jangan merokok", merokok merupakan hal negatif dan orang tua kita melarang kita dengan memakai dua kosa kata itu.
maaf membuat kalian yang membaca ini semua bingung, tiba2 saya membahas mendalam dan arti dua kosa kata ini sebenarnya tujuan dari artikel ini bukan itu. Saya Sengaja membuat kalian sedikit bingung karena saya suka membuat orang bingung.
Oke mulai dari sini saya akan memakai bahasa yang tidak formal, karena jujur saya agak lelah jika menulis dengan gaya formal seperti tulisan di atas. hahaha..
Well, banyak banget di sekeliling kita yang bilang kata tidak dan jangan, begitu juga dengan diri kita yang selalu berbicara dua kosa kata itu. Seakan2 kata-kata itu paling popular dengan diantara kosa kata yang lain.
Kalian sering mendengar kan, teman2 kalian berbicara
"Hei, loe tidak boleh takut presentasi" atau
"Kamu jangan Menyentuh barang itu"
tapi apa yang terjadi? Mostly, seseorang yang di suruh tidak takut malah cenderung takut, Dan orang diperintah untuk tidak pacaran dengan DIA justru semakin antusias dan ingin pacaran sama Budi.
Kemudian dalam diri sendiri kita selalu menyemangati dan mensupport dengan memakai kata-kata positif bagi diri kita sendiri. kata-kata positif itu seperti :
"Gue Tidak boleh Malas Belajar"
"Pokoke Gue Tidak cinta ama Desi"
Tapi apa yang terjadi?Lagi2 Mostly, yang terjadi justru kebalikannya. Meyakinkan diri sendiri agar tidak boleh malas belajar malah jadi malas belajar, Meyakinkan diri tidak cinta sama Desi justru mulai timbul2 benih-benih cinta dengan Desi.
Melihat tulisan di atas, pasti timbul di dalam benak kalian, mengapa semua itu bisa terjadi?bukan kah dari kata-kata di atas merupakan kata-kata positip.
Jadi begini sobat, menurut para ahli psikologi kata Kata 'tidak' mempunyai efek yang negatif bagi pendengarnya. Otak menolak kata-kata negatif Dan efek
ini, membuat kita bukan menjadi lebih baik justru sebaliknya.
Jadi Bila di simulasikan, kita berbicara "Pokoke Gue Tidak cinta ama Desi" maka Yang di terima oleh otak " "Pokoke GueTidak cinta ama Desi".
Kemudian Menurut Ahli Psikologi kata Kata” Jangan”ini justru akan sulit diterima otak karena mengandung kata larangan dan kata perintah.Sehingga kata jangan akan di abaikan oleh otak pendengarnya.
Jadi Bila di simulasikan, Kita berbicara dengan seorang anak "Kamu Jangan Menyentuh barang itu!" Maka yang akan ditangkap oleh otak "Sentuhlah barang itu". Maka yang terjadi anak itu malah menyentuh barangnya.
Melihat dari ilustrasi di atas maka alangkah bijaknya bila kita berbicara Biasakanlah untuk menghapus kata 'tidak' yang tidak pada tempatnya, dan biasakanlah untuk tegas mengatakan 'tidak' pada saat memang diperlukan. Serta untuk memerintah alangkah baiknya mulai kurangi kata "Jangan" apabila anda sudah terlanjur sayang dengan kata "jangan" alangkah baiknya kata-kata tersebut di gabung dengan kata "Karena".
Well Perbaiki gaya komunikasi kita dan buat hidup kita menjadi lebih baik sebab bahasa mempunya kekuatan yang powerfull Bahkan slogan "mulutmu harimaumu" cukup popular bukan. hehehe..
Anda Tidak boleh menCintai artikel ini.
VIzu.
Saya sangat jarang menulis tentang sesuatu yang di campur dengan pemikiran saya sendiri atau berdasarkan hal-hal yang ada di didalam diri saya, itu semua dibuktikan dengan 75% blog ini berisi tentang Review film.
Oleh Karena itu saya akan menulis tentang sesuatu dengan tulisan yang berisi ciri khas yang di maksud diatas. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas Kata "Tidak" dan "jangan".
Kita pasti sering mendengar dua kosa kata ini yaitu "Tidak" dan "Jangan". Dua kosa kata itu merupakan kalimat larangan yang cenderung berkonotasi Negatif yang biasanya di sampaikan oleh kedua orang tua kita kepada kita apalagi ketika kita masih masa kecil. Mengapa saya dapat bilang dua kosa kata itu cenderung negatif sebagai contoh, orang tua kita biasanya berbicara "Kamu tidak boleh merokok atau Jangan merokok", merokok merupakan hal negatif dan orang tua kita melarang kita dengan memakai dua kosa kata itu.
maaf membuat kalian yang membaca ini semua bingung, tiba2 saya membahas mendalam dan arti dua kosa kata ini sebenarnya tujuan dari artikel ini bukan itu. Saya Sengaja membuat kalian sedikit bingung karena saya suka membuat orang bingung.
Oke mulai dari sini saya akan memakai bahasa yang tidak formal, karena jujur saya agak lelah jika menulis dengan gaya formal seperti tulisan di atas. hahaha..
Well, banyak banget di sekeliling kita yang bilang kata tidak dan jangan, begitu juga dengan diri kita yang selalu berbicara dua kosa kata itu. Seakan2 kata-kata itu paling popular dengan diantara kosa kata yang lain.
Kalian sering mendengar kan, teman2 kalian berbicara
"Hei, loe tidak boleh takut presentasi" atau
"Kamu jangan Menyentuh barang itu"
tapi apa yang terjadi? Mostly, seseorang yang di suruh tidak takut malah cenderung takut, Dan orang diperintah untuk tidak pacaran dengan DIA justru semakin antusias dan ingin pacaran sama Budi.
Kemudian dalam diri sendiri kita selalu menyemangati dan mensupport dengan memakai kata-kata positif bagi diri kita sendiri. kata-kata positif itu seperti :
"Gue Tidak boleh Malas Belajar"
"Pokoke Gue Tidak cinta ama Desi"
Tapi apa yang terjadi?Lagi2 Mostly, yang terjadi justru kebalikannya. Meyakinkan diri sendiri agar tidak boleh malas belajar malah jadi malas belajar, Meyakinkan diri tidak cinta sama Desi justru mulai timbul2 benih-benih cinta dengan Desi.
Melihat tulisan di atas, pasti timbul di dalam benak kalian, mengapa semua itu bisa terjadi?bukan kah dari kata-kata di atas merupakan kata-kata positip.
Jadi begini sobat, menurut para ahli psikologi kata Kata 'tidak' mempunyai efek yang negatif bagi pendengarnya. Otak menolak kata-kata negatif Dan efek
ini, membuat kita bukan menjadi lebih baik justru sebaliknya.
Jadi Bila di simulasikan, kita berbicara "Pokoke Gue Tidak cinta ama Desi" maka Yang di terima oleh otak " "Pokoke Gue
Kemudian Menurut Ahli Psikologi kata Kata” Jangan”ini justru akan sulit diterima otak karena mengandung kata larangan dan kata perintah.Sehingga kata jangan akan di abaikan oleh otak pendengarnya.
Jadi Bila di simulasikan, Kita berbicara dengan seorang anak "Kamu Jangan Menyentuh barang itu!" Maka yang akan ditangkap oleh otak "Sentuhlah barang itu". Maka yang terjadi anak itu malah menyentuh barangnya.
Melihat dari ilustrasi di atas maka alangkah bijaknya bila kita berbicara Biasakanlah untuk menghapus kata 'tidak' yang tidak pada tempatnya, dan biasakanlah untuk tegas mengatakan 'tidak' pada saat memang diperlukan. Serta untuk memerintah alangkah baiknya mulai kurangi kata "Jangan" apabila anda sudah terlanjur sayang dengan kata "jangan" alangkah baiknya kata-kata tersebut di gabung dengan kata "Karena".
Well Perbaiki gaya komunikasi kita dan buat hidup kita menjadi lebih baik sebab bahasa mempunya kekuatan yang powerfull Bahkan slogan "mulutmu harimaumu" cukup popular bukan. hehehe..
Anda Tidak boleh menCintai artikel ini.
VIzu.
This entry was posted on Senin, Maret 01, 2010
You can follow any responses to this entry through
the RSS 2.0 feed.
You can leave a response,
or trackback from your own site.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar